Yang Jomblo Mana Suaranya? (pt 2)

Hallo~ Long time no see! Apa kabar? Gimana? Sehat?


Alhamdulillah~


Sudah lama saya tidak mampir di blog ini. Oiya FYI, saya kali ini ngeblog karena reader setia, yang bernama Christin (dia ini sepupu saya, dan gak jauh beda sama saya  ...jomblo) memaksa suruh ngeblog ditengah kesibukan saya di dunia perkuliahan dan permangangan. Oke baiklah, jadi tulisan kali ini cuma mau ngasih sambungan yang dari YJMS (pt 1) aja, sob.. yang belum baca klik disini nih

Emm, mau nanya lagi, tapi bukan nanya kabar. Ini pertanyaan khusus buat para Jomblo:

Kenapa sih, jomblo musti dikatain? Apa jomblo itu dosa?
memangnya jadi jomblo itu jahat?

Itu pertanyaan yang terlontar tiap kali saya dikatain. Jadi, saya mau menjabarkan jawaban dari pertannyaan yang ada diatas sebagai berikut..

Kenapa jomblo dikatain?

Asal tau saja, orang yang jomblo itu lebih tenar dari orang yang pacaran. Kenapa? soalnya kan dikatain, dan kalau dikatain itu sama dengan jadi bahan perhatian dari hair-to-toe, tampak samping, tampak depan, tampak belakang. Iya, jomblo itu seperti lebih diperhatiin banget sama teman-temannya. Kalian tau Dijjah Yellow? Kalau begitu contohlah Hodijjah, dia dikatain banyak orang dia jadi dikenal banyak orang. Dengan mencontoh keuletan dan kegigihan Dijjah dalam menghadapi cemoohan dari orang-orang se-Indonesia tidak hanya membuat kita tenar tapi juga membuat kita jadi tegar dengan cemooh orang-orang yang menghina kita. Jadi ya, gapapa tidak perlu sedih menjadi jomblo.

Apakah jomblo itu dosa?

Saya tidak tau dosa jadi jomblo itu apa. Yang jelas jangan ngaku Jomblo kalau belum dikejar anak-anak kampung terus dilemparin batu. But Please.. Yang jelas menjadi jomblo bukanlah dosa. Yang dosa itu koruptor! Oke, tak ada dosa menjadi jomblo. Tapi, kalau kalian merasa dosa jadi jomblo, berdoa lah minta diampuni dosanya karena dosa-dosa yang telah diperbuat. Jangan cuman doa minta turun hujan ketika malem minggu dan doa minta jodoh yang sempurna.

Memangnya, jadi jomblo itu jahat?

Jadi jomblo itu ngga jahat. Yang jahat itu koruptor sama gebetan. “Kenapa gebetan?” Ya, gebetan itu jahat. Apalagi yang ngasih kita zona-zona bahaya. Contohnya: Friendzone, Kakak-adikzone, Sahabat baikzone, Mi*zone….
Gebetan itu jahat, jahatnya ngelebihin Voldermort. Tapi setelah saya fikir-fikir, gebetan kita ngasih zona kayak gitu itu antara ada yang sengaja dan nggak sengaja. Kalau doi sengaja ngasih friendzone, tandanya itu doi tidak suka sama kita. Jadi mundur aja. Kalo doi nggak sengaja, tandanya antara dia suka sama kita atau tidak itu masih ambigu. Gitu. Paham? Ngga lah, saya saja yang nulis juga kagak paham. Jadi, ambil positifnya kalo kita kena Friendzone/Sahabat baikzone, anggap aja gini ..

“… ‘Persahabatan’ adalah kata lain untuk ‘Cinta’. Kita bisa jadi sangat dekat setelah kita berbagi, itulah ‘persahabatan’ (cinta)..” – High School Love On

Jadi kesimpulannya, dengan menjadi sahabat (terlebih dahulu), kita akan saling berbagi dan menjadi sangat dekat yang lama kelamaan membuat kita nyaman satu sama lain dan timbulah sebuah perasaan yang bernama cinta. Ciee gitu.

Oke lah, sekian dulu untuk postingan untuk kali ini. Terima kasih sudah membaca. Saya cinta kalian.







Love Love Love,


Yash a.k.a Chelsea Islan

Komentar