Yang Jomblo Mana Suaranya?

Halo~ Saya lagi ingin berbagi sesuatu, nih. Kali ini tema tulisan saya tentang single “Jomblo”. Sudah tidak asingkan sama yang namanya J-O-M-B-L-O? Buat para pembaca, mungkin saja kalian jomblo atau teman kalian jomblo, atau kakak/adik kalian jomblo, guru atau dosen kalian masih jomblo, atasan atau rekan kerja kalian jomblo, mungkin tulisan saya kali ini related dengan kehidupan para pembaca.

Nah, jomblo itu sepertinya sudah menjadi topik obrolan setiap hari oleh semua kalangan. Nah, siapa tau saja teman kalian jomblo terus kalian katain, semisal seperti ini: “HAHAHA, dasar jomblo tukang halu!” atau mungkin ada kakak atau adik kalian yang jomblo: “Jomblo, ya? HAHAHA. Sama deh!” atau kalau sama gebetan “Oh, jadi kamu jomblo? Wah sama nih. Jadian yuk?”. Uhuk. Lupakan yang baru saja kalian baca.

Jadi, beberapa orang sering kurang suka ketika dipanggil ‘jomblo’, mereka lebih suka membela diri dengan cara silat, kungfu, atau taekwondo. Mereka lebih suka membela seperti ini: “Nggak! Aku nggak jomblo! Aku indie~”. Biasanya ada yang lebih nyolot seperti ini “Kamu ngatain aku jomblo? mana buktinya?! Aku soloist~”. Atau ada yang kaleman biasanya akan menjawab seperti ini “Saya nggak jomblo kok. Jodoh saya sudah di tulis di lauful mahfudz”. MashaAllah~

Kalau kalian jomblo pasti sudah familiar sama lagunya mas Kunto Aji – Terlalu Lama Sendiri, ya kan? Saya pertama mendengar lagu ini lewat radio. Sumpah seketika saya hanya bisa senyum-senyum sendiri dengan lagu yang dibawakan beliau. Apalagi dibagian lirik ini:

Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani
Rasanya……

Cuplikan lirik dari mas Kunto ini sangat mencerminkan diri saya. Yang terlalu asyik dengan dunianya sendiri sampai tidak memikirkan pasangan hidup. Memang sih, dunia saya selalu asyik ya karena kerjaan saya ngegame, baca komik, nonton anime, nonton film, nonton drama, rebahan dll. Saking asyiknya saya jadi lupa dengan dunia sekitar dan abai pada kehidupan yang bernama ‘kehidupan percintaan’. Ciaa~. Disaat teman-teman saya pacaran saya asyik pacaran juga. Pacaran dengan komputer saya maksudnya. Disaat mau ujian, teman saya disemangatin pacarnya. Saya? Tentu saja disemangati oleh diri sendiri, tapi pas mau belajar saya dikalahkan sama yang namanya “malas”.

Eem, jadi jomblo itu ada enaknya dan ada tidak enaknya. Contoh enaknya, kita keluar dengan makhluk spesies macam apa pun tidak akan ada yang cemburu. Ingat, kita sebagai jomblo juga lebih hemat air mata, jarang nangis kalo lagi disakitin pacarnya, ya karena kami para kaum jomblo tidak punya pacar. Terus ekonomi stabil, tidak perlu mengeluarkan uang buat orang yang belum tentu jodoh kita. Dan kebanyakan jomblo itu mandiri, pergi kuliah/sekolah sendiri tanpa perlu diantar-jemput sama pacardipikir pacarnya tukang ojek. Kesimpulannya sih enaknya jadi jomblo itu hemat dan mandiri.

Nah, ini bagian tidak enaknya, contoh saja seperti saya yang sampai saat ini tidak pernah pacaran. Kalian yang baru saja menjadi jomblo atau setidaknya pernah merasakan yang namanya pacaran, jarang kan diejek sama teman kalian? Nah, saya? Sudah pasti mendapat ejekan seperti ini: “HAH? Kamu dari dulu ga pernah pacaran? Ntar sampe tua jadi jomblo gimana?”. Gimana saya tidak takut? Rasanya seperti sedang bersantai di pantai kemudian kena deburan ombak besarsedih? IYA!.

Selain itu saya sadar penampilan saya tidak seperti perempuan selayaknya ya bisa dibilang saya tomboy. Sampai-sampai teman mengatakan gini: “Kamu coba dandan yang cantik gih, rambut dipanjangin, pakai rok lucu seperti kenyakan cewek. Masa urakan kayak gini, sih?”.
Tidak sampai di situ, teman-teman saya jadang memberi julukan ke saya; ‘Sesepuh Jomblo’. Haaaah~

Jadi, menjadi Jomblo itu banyak berkahnya. Banyak pahala (jarang buat maksiat dan bikin seneng orang sekitar), kesabarannya lebih teruji klinis di IPB, intinya sih jadi lebih sabar ketika dikata-katai.

Sampai disini dulu postingan dari saya. Kalau terlalu banyak kata-kata saya mohon maaf. SEMANGAT, MBLO! KITA ITU PILIHAN TUHAN YANG TERBAIK! Bye~








Wassallam,

Yash a.k.a Krystal Jung

Komentar